HEMATOLOGI
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang darah, baik nerupa organ pembentuk serta penyakit yang dapat timbul pada darah
tersebut. Khususnya jumlah dan morfologi
sel-sel darah, serta sumsum tulang.
Secara umum darah dapat di artikan sebagai suatu cairan yang terdapat
pada semua tingkatan tertinggi yang berfungsi menyalurkan oksigen keseluruh
tubuh dan juga menyalurkan zat-zat hasil metabolism tubuh dan di
transfortasikan eseluruh tubuh sebagai asupan tubuh . Jumlah darah dalam tubuh
adalah 6-8% berat tubuh total. Empat
puluh lima sampai 60% darah terdiri dari sel-sel, terutama eritrosit, leukosit
dan trombosit. Fungsi utama darah adalah sebagai media transportasi, serta
memelihara suhu tubuh dan
keseimbangan cairan ( Arifin dkk, 2015).
Darah merupakan salah satu bagian tubuh yang paling
penting dan juga berperan penting dalam melakukan kelangsungan hidup dan juga
pelindung tubuh Sebab, darah berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap virus
atau bakteri yang dapat mengganggu jalannya tubuh dan dapat menyebabkan sakit,
oleh sebab itu darah merupakan suatu bagian tubuh terpenting. Darah berbentuk
cairan, sehingga dapat didistribusikan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Volume dalam tubuh bervariasi, pada orang dewasa volume darah sekitar 6 liter
atau sekitar 7-8 % dari berat badan. Darah terdiri dari komponen berbentuk dan
komponen plasma. Komponen berbentuk kurang lebih 45% (eritrosit, lekosit dan
trombosit). Angka (45 %) ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel
darah merah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47 (Erna dan Supriyadi, 2015).
Sekitar
44% darah terdiri dari unsur-unsur sel yang membentuk bagian terbesar adalah
eritrosit (sel darah merah). Eritrosit adalah sel yang tidak memiliki nukleus
dan hidup sekitar 120 hari dan merupakan sel paling banyak dalam darah.
Berfungsi untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida melalui aliran darah.
Sel darah merah normal berbentuk lempeng bikonkaf dengan diameter kira-kira 7,8
mikrometer. Bentuk sel darah merah dapat berubah-ubah ketika sel berjalan
melewati kapiler. Eritrosit yang bersikulasi mempunyai masa paruh sekitar 120
hari. Pada pria, jumlah sel darah merah normal (RBC) adalah 5.500.000 per mm3,
sedang RBC normal pada wanita adalah 4.800.000 per mm3 (Erna dan
Supriyadi, 2015).
Kekurangan
eritrosit secara garis besar mampu memicu keberadaan anemia dengan beragam
penyebab seperti gejala khas anemia yakni pucatnya warna tubuh disertai mata
yang cekung, gampang lelah serta mudah sakit, sistem imun semakin melemah dan
terjadi kerontokan rambut akibat kurang nutrisi, berkurangnya pasokan oksigen
dapat menjadi penyebab pusing serta susah bernafas pada beberapa kondisi
tertentu. Sedangkan apabila kelebihan eritrosit bisa menyebabkan penggumpalan
darah dan kerusakan organ (Hidayat dkk,
2016).
Banyak sekali
penyakit penyakit yang terjadi pada darah salah satu nya ada Hemofilia merupakan gangguan proses pembekuan
darah yang disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan. Kondisi ini
mengakibatkan rendahnya jumlah protein yang disebut sebagai faktor pembekuan
darah. Pendarahan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba di dalam atau luar
tubuh. Selain itu ada juga penyakit Polisitemia, adalah
salah satu jenis kelainan darah penyakit ini di sebabkan oleh darah menjadi
terlalu kental akibat sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah merah.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, stroke, hingga
serangan jantung. Dan selain penyakit penyakit tersebut masih banyak sekali
penyakit penyakit lainya.
Penyakit
penyakit yang timbul dalam darah dapat di antisipasi dengan melakukan
pengecekan darah secara berkala hal ini dapat di jadikan sebagai parameter
kesehatan dengan hal ini dapat juga di jadikan parameter kondisi tubuh dari
pengecekan darah tersebut. Ada banyak jenis pemeriksaan hematologi yang bisa
dilakukan. Salah satunya yaitu pemeriksaan darah lengkap. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk
menilai kondisi darah secara keseluruhan dan membantu diagnosis anemia,
penyakit peradangan, memantau kehilangan darah, infeksi, bahkan untuk
mendeteksi kanker.
Pemeriksaan
darah lengkap meliputi:
- Hemoglobin
- Hematokrit
- Jumlah sel darah merah berikut
dengan volumenya
- Sel darah putih berikut dengan
hitung jenisnya
- Trombosit
Pemeriksaan
hematologi juga bermanfaat untuk menjadi tolak ukur apakah seseorang dapat menjalani
pengobatan. Terutama untuk pengobatan yang mampu mempengaruhi sel darah,
seperti aspirin, dan juga apakah mampu menjalani tindakan medis seperti
pembedahan/operasi.
Permasalahan
1.
Bagaimana proses
penghancuran eritrosit?
2.
Penyakit apa saja yang
timbul pada darah jelaskan?
3.
Bagaimana tujuan
pemeriksaan darah dilaboratorium?
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Helmi dkk.2015. Pengaruh
Pemberian Jus Buah Naga Hylocereus Undatus (Haw.) Britt&Rose Terhadap Jumlah Hemoglobin, Eritrosit Dan
Hematokrit Pada Mencit Putih Betina.Jurnal.Hal;118.Sekolah Tinggi Ilmu
Farmasi Padang.Indonesia.
Erna,N.K,Supriyadi.2015.Penurunan Jumlah Eritrosit Darah Tepi Akibat
Paparan Radiasi Sinar X Dosis Radiografi Periapikal.Praktisi Dokter
Gigi.Laboratorium Radiologi KG Fakultas Kedokteran Gigi.Universitas
Jember.Indonesia.
Hidayat,Rahmat,dkk.2016. Hubungan
Kejadian Anemia dengan Penyakit Ginjal Kronik pada Pasien yang Dirawat di Bagian
Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr M Djamil Padang.Jurnal Kesehatan.Hal;547.Universitas
Andalas.Indonesia.